Selasa, 31 Maret 2015

[Book Review] To All The Boys I've Loved Before

Judul: To All The Boys I've Loved Before (To All The Boys I've Loved Before #1)
Penulis: Jenny Han
Penerjemah: Airien Kusumawardani
Penerbit: Spring
Tebal: 382 halaman
Cetakan I, April 2015

Lara Jean menyimpan surat-surat cintanya di sebuah kotak topi pemberian ibunya.

Surat-surat itu bukan surat cinta yang ditujukan untuknya, tapi surat yang ia tulis. Ada satu surat untuk setiap cowok yang pernah ia cintai—totalnya ada lima pucuk surat. Setiap kali menulis, ia mencurahkan semua perasaannya. Ia menulis seolah-olah mereka tidak akan pernah membacanya karena surat itu memang hanya untuk dirinya sendiri.

Sampai suatu hari, semua surat-surat rahasianya itu tanpa sengaja terkirimkan—entah oleh siapa.

Saat itu juga, kehidupan cinta Lara Jean yang awalnya biasa-biasa saja menjadi tak terkendali. Kekacauan itu melibatkan melibatkan semua cowok yang pernah ia tulis di surat cintanya—termasuk cinta pertamanya, pacar kakaknya, dan cowok terkeren di sekolah.
~~~
Dari semua benda yang kusimpan, kurasa bisa dikatakan bahwa surat-surat cintaku adalah simpananku yang paling berharga.
Lara Jean gemar menyimpan surat-surat cinta di kotak topi pemberian ibunya. Namun, surat tersebut bukan pemberian orang lain untuknya melainkan surat tersebut ditulis olehnya sendiri. Jadi, ia menulis surat tersebut untuk melampiaskan perasaannya kedalam surat itu seakan-akan surat yang ditulisnya tidak akan dibaca oleh mereka. Totalnya ada lima pucuk surat, artinya setiap surat hanya untuk setiap cowok yang pernah dicintainya, jadi 1 surat 1 cowok.

Sampai suatu hari, surat-surat tersebut tanpa sengaja terkirim entah oleh siapa. Kehidupan Lara Jean malah berubah menjadi kacau. Lara Jean mengetahui hal ini berawal dari Peter Kavinsky yang mendapat surat darinya. Gawatnya, surat tersebut terkirim kepada Josh juga, pacar kakaknya, Margot. Untungnya, Margot sedang berada di Scotlandia untuk kuliah.

Demi menyelamatkan harga dirinya didepan Josh, Lara Jean mengaku bahwa ia pacaran dengan Peter. Anehnya Peter malah setuju dengan gagasan pura-pura tersebut. Sementara untuk menyelamatkan harga diri Lara Jean didepan Josh, Peter juga setuju karena ingin membuat mantannya cemburu.

Jadi, siapa yang mengirim surat tersebut? Berhasilkah mereka dengan gagasan pacaran bohongan ini? 
Cinta itu menakutkan. Cinta berubah. Cinta tidak bisa menghilang. Itulah bagian dari risikonya.
Photo by me
Okay, sebagian besar buku yang kubaca bergenre Fantasy. Namun, tidak ada salahnya untuk keluar dari zona nyamanku dengan mencoba bacaan contemporary kan? Untunglah buku ini tidak mengecewakan sehingga lumayan bisa membuat otakku refreshing karena UTS. Dan aku tidak bisa berhenti membacanya.

Ditulis dengan sudut pandang pertama dari Lara Jean, sehingga kita bisa mengetahui kehidupan keluarganya dan bagaimana hubungan dengan saudara-saudaranya. Ia menceritakannya satu-satu dan tidak membuat kita kebingungan ketika membaca buku ini, dimulai dari  mengapa ia menulis surat tersebut, darimana itu berawal, kemudian kedekatannya dengan saudara-saudaranya, pengalaman yang diingatnya, tidak lupa ia juga menceritakan masa kecilnya dll.

Yang menarik bagiku adalah tema kekeluargaan yang begitu menonjol dalam cerita ini. Dan unsur pacaran pura-pura ini sangat unik, sehingga membuatku penasaran bagaimana perkembangannya. Yang menjadi buku ini sangat menarik adalah kehadiran Peter Kavinsky dengan sikapnya sangat romantis, seperti ia akan menulis 1 pesan kepada Lara Jean setiap hari, dll. Disamping itu, pertemanannya Lara Jean dengan Chris juga unik karena kepribadian mereka bertolak belakang namun tetap akur.

Yang lainnya adalah Lara Jean menyebut dirinya dan kedua saudarannya dengan sebutan "Gadis-gadis Song" yang terdiri dari Margot yang tegas, Lara Jean yang sifatnya terkadang penakut tetapi jago memanggang kue, dan Kitty yang paling bungsu serta tidak gampang menyerah. Karaker Kitty ini sungguh lucu, ia mampu menyimpan rasa marahnya sampai berhari-hari sementara yang lain tidak bisa menyimpan amarahnya berhari-hari. Tentu saja, karakter Josh yang suka melindungi dan perhatian. Terakhir Peter Kavinsky!!! OMG!! Okay, aku tak tau bagaimana menjelaskan sifatnya yang benar-benar bisa membuat pembaca jatuh cinta dan memasukkan ke dalam top boyfriends list. Penasaran? Baca :)

Terjemahannya sangat pas dan ada catatan kaki untuk menjelaskan istilah yang jarang pernah kita dengar seperti Snickerdoodle. Selain itu, aku sangat suka dengan cover aslinya yang manis dan sederhana. Dan senangnya Spring mempertahankan cover aslinya.

Aku sangat tidak sabar untuk membaca kelanjutannya yang akan terbit Mei (kalau tidak salah) diluar sana karena benar-benar dibuat penasaran dengan endingnya yang sangat gantung!! ARGH!! Semoga Spring dapat menerbitkan buku keduanya juga karena aku sangat tidak sabar untuk mengetahui kelanjutannya.

Rating:
4.5/5

1 komentar:

  1. Wah, buat orang yang biasa baca fantasi, 4,5 rating yang gede juga ya. Aku udah baca versi bhs inggrisnya sih waktu buku ini bener2 booming di sana. I love it. Tapi kayaknya nggak berani ngasih rating segitu soalnya dari segi cerita biasa aja. Cuma ya lucu, mirip2 teenlit bukan sih? He he he.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...